Sabtu, 10 Januari 2015

Bolehkah Aku Merindukannya?

Rindu?
"sangat ingin dan berharap benar terhadap sesuatu"--Kamus Besar Bahasa Indonesia.




Kenapa mereka memberi nama rasa itu dengan kata 'rindu'?


Entahlah.
Yang aku tau, rasa itu berhasil menyiksaku sejak akhir tahun lalu.


Bolehkah aku bertanya kepada-Mu, wahai DZAT Yang Maha Tau?

"Mengapa rasa rindu sekejam itu menyiksaku?"


Maafkan aku karena aku merindukannya.
Keputusanku dengannya untuk tidak saling bertegur sapa, memancing rasa rindu bergejolak seolah murka.
Aku dibuatnya tak berdaya!

Ingin rasanya aku berlari ke arah-Mu dan mengembalikan semua rasa ini pada-Mu.
Karena hanya Engkau Yang Maha Bisa, mengelola dengan tepat segala rasa.

Jangan tanya berapa kali aku tergoda untuk menyapa.
Jangan tanya berapa kali aku ingin tau dia sedang apa.
Jangan tanya berapa kali aku hanyut dalam rasa ingin jumpa.

Sekian kali aku diserang tanya, "apakah dia merindukanku juga?"

Astaghfirullah...

Maafkan aku jika aku salah telah merindukannya...


"Engkau adalah DZAT Maha Pencemburu," aku ingat ucapan itu dari salah seorang guruku.
Cemburukah Engkau karena aku merindukan salah seorang makhluk-Mu?
Cemburukah Engkau karena aku telah menduakan cinta-Mu dengan dia yang bahkan belum menjadi halalku?


Sungguh maafkan aku.
Aku mohon jangan pernah bosan mengajarkanku cara mengelola rasa rindu itu.
Aku mohon jangan tinggalkan aku agar aku tak keliru mengartikan rasa cinta sebagai anugerah-Mu.

Kukembalikan semua rasa kepada Engkau, wahai Sang Maha CINTA.
Kutitip dia dalam penjagaan-Mu Yang Maha Sempurna.

Mungkin tingkahnya akan sedikit merepotkan, tapi kumohon janganlah Engkau tinggalkan.
Ijinkan peluk-Mu menjadi sandaran, ketika kejamnya dunia membuatnya tertekan.

Cubit dia, jika dia masih saja bangun siang dan terlambat sholat shubuhnya.
Jewer kupingnya, jika dia masih bermalas-malasan melaksanakan dua rakaat di waktu dhuha.
Ambil koreknya, jika di hari itu dia masih gagal menahan diri untuk tidak merokok lebih dari tiga.
Sita HPnya, jika masih belum teratur jam makannya dan masih sering begadang di malam harinya.
Sita pula motornya, jika dia masih lalai ke Mushola untuk menjadi bagian dari jamaah sholat di sana.
Jangan ijinkan dia aktif di karang taruna, jika dia masih belum bisa serius menyelesaikan Tugas Akhirnya.

wahai Sang Maha CINTA,
Kutitipkan pula semua rasa yang ada di dalam diriku untuknya.
Jika Kau mengijinkan, tolong sampaikan padanya betapa aku merindukannya.
Atau jika Kau berkenan, tolong Kau simpankan jika memang rasa ini tak boleh sampai kepadanya.

wahai DZAT Yang Maha Mendengar segala pinta,
Semoga Engkau tak bosan jika aku sering menyebut namanya dalam doa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar