Tahun baru, semangat baruuu!
Yap. Film ini yang aku pilih buat jadi penyuntik semangatku di awal tahun.
"ASSALAMUALAIKUM BEIJING"
Jujur awalnya aku nggak tau ini film tentang apa, darimana asalnya, siapa pemainnya, dan sebagainya. Beberapa hari sebelumnya, kakakku bilang,
"Eh nonton Assalamualaikum Beijing yuk!"
Aku tanpa pikir panjang, tanpa nanya ini itu, langsung jawab,
"Yuk! Dimana?" *berasa terhipnotis*
Hem, ya itung-itung ngilangin suntuk lah. Daripada bete liburan di rumah doang.
Akhirnya tepat di awal tahun, kami memutuskan untuk pergi ke salah satu mall. Awalnya kami janjian untuk pergi berempat. Aku, kakakku, sepupuku dan sahabatku (dari masa kuliah). Tepat di hari itu, sebelum kami berangkat, salah seorang sahabatku (dari masa SMA) nge-BBM,
"Hari ini free nggak? Assalamualaikum Beijing yuk!"
Nah, pas banget! Langsung aja aku telepon dia dan ngajakin dia ketemuan di Mallnya.
Sepanjang perjalanan ke Mall tujuan, baru deh aku bawel nanya-nanya tentang,
"Apaan sih Assalamualaikum Beijing?"
Ternyataaa... Assalamualaikum Beijing ini film yang diangkat dari novel karya Asma Nadia dengan judul yang sama. Setting tempat dalam filmnya adalah Beijing. Hem!
Waktu denger nama Asma Nadia, aku optimis ceritanya nggak akan mengecewakan. Aku sempet baca beberapa buku beliau dan beberapa kali pula sukses dibikin nangis bacanya. Sayangnya aku belum baca novel Assalamualaikum Beijing ini.
Tapiii, yang namanya film kan ya? Biasanya sih suka ditambah-tambahin gituuu... Nggak jarang malah jadi beda jauh sama jalan cerita di novel. Kadang malah nyesel sih kalo udah baca novelnya, pas nonton filmnya, ternyata ceritanya beda jauh dan malah jadi ngalor ngidul.
Terus, terus, gimana kesannya setelah nonton film Assalamualaikum Beijing?
Hem, kalo ditanya gitu mah, jawaban aku, "NGGAK NYESEEEELLL!"
Film ini imenceritakan tentang perjalanan cinta Asmara Nadia (Revalina S. Temat). Asmara sudah merencanakan pernikahan dengan calon suaminya, Dewa (Ibnu Jamil). Tapi sehari menjelang pernikahan, Asma menerima kenyataan pahit bahwa Dewa telah berselingkuh dengan teman sekantornya, Anita (Cynthia Ramlan).
Duh, kalo ngomongin tentang perselingkuhan emang bikin emosi akut ya! *eh kok jadi curhat?
Dewa terus memohon kepada Asma untuk tetap melanjutkan pernikahan mereka. Dewa mencoba meyakinkan Asma bahwa cintanya hanya untuk Asma dan ia mengaku tak bisa menikah dengan orang lain selain Asma. Tapi Asma tetap menolak, berupaya menelan betapa pahitnya mengetahui perselingkuhan sang calon suami telah membuahkan janin. Yap! Anita hamil.
Cih! Bisa-bisanya ya bermuka tembok ngaku-ngaku cuma cinta ke Asma seorang, tapi ternyata menghamili orang lain? Suka nggak ngerti deh sama jalan pikiran kaum adam macam itu! *eh tuh kan, keceplosan lagi curhat colongannya.
Saat Dewa terus mencoba meyakinkan Asma hingga mengucap sumpah, ada ucapan Asma yang masih aku ingat jelas di adegan awal film itu,
"Jangan kau sandingkan nama Tuhan dalam kebohongan!" #jleb
Akhirnya sebagai upaya untuk ngobatin luka di hatinya, Asma menerima tawaran pekerjaan di Beijing. Di sana, Asma ketemu sama sahabatnya, Sekar (Laudya Cynthia Bella) dan suaminya Sekar (Desta).
Aku suka sama Laudya Cynthia Bella di sini. Semakin terlihat cantik dengan balutan kerudungnya. Aktingnya sukses penuh ekspresif dan tingkah konyolnya mengundang tawa. Ngegemesin banget!
Di suatu kesempatan, Asma memutuskan untuk pergi sendirian karena guide-nya berhalangan hadir. Dalam perjalanan itulah Asma ketemu sama Zhongwen (re: Cungwen---Morgan Oey). Kalau Sekar memanggilnya Cungcung, bukan Cungwen. Pertemuan Asma dengan Cungwen memperkenalkan Asma dengan legenda cinta Ashima, putri cantik dari Yunan.
Beberapa hari setelahnya, takdir seolah berpihak pada Cungwen dan Asma. Cungwen menggantikan guide yang biasanya mendampingi Asma berkeliling Beijing. Mulai saat itulah, Cungwen terlihat menyimpan rasa untuk Asma, walaupun mereka beda agama.
Asma nggak memperlihatkan gelagat bahwa ia juga menyukai Cungwen (menurutku). Tapi terlihat sangat jelas ada kekecewaan yang Asma rasakan ketika mengetahui bahwa Cungwen bukanlah seorang muslim.
Asma semakin gamang ketika Dewa menyusulnya ke Beijing. Dewa masih tetap merajuk memohon Asma bersedia menerimanya kembali. Dewa mengatakan bahwa ia telah mengurus perceraiannya dengan Anita.
Sebelum Asma menetapkan pilihan, Asma didiagnosa menderita APS, sebuah sindrom pengentalan darah yang membuat nyawanya terancam. Bahkan, Asma diprediksi akan sulit memiliki keturunan. Asma pun memilih untuk kembali ke Indonesia dan menjalani perawatan di sana.
Anehnya (aku pribadi kurang menyukai adegan ini), saat Asma menjalani perawatan di sebuah Rumah Sakit di Indonesia, Asma sempat membacakan legenda cinta Ashima kepada pasien-pasien anak kecil di Rumah Sakit itu.
Apa maksudnya membacakan kisah cinta itu kepada anak kecil? Kenapa harus anak kecil?
Seiring berjalannya waktu, Asma telah meyakinkan diri dan menikah dengan lelaki pilihannya. Perjalanan cinta yang tak mudah. Perjuangan Lillah (karena Allah Ta'ala)!
Salah satu dialog yang juga masih aku ingat jelas sampai saat ini adalah ketika Asma mengatakan bahwa,
"CINTA ITU MENJAGA. TERGESA-GESA ITU NAFSU BELAKA." :)
Ya.
Terimakasih, Assalamualaikum Beijing.
Terimakasih telah memberi kesan saat tahun baruan.
Maju terus Perfilman Indonesia!
*perfilman yang bermutu tentunya!
Semoga Allah selalu memberi kemudahan bagi setiap insan yang ingin berdakwah sesuai dengan apa yang Islam ajarkan. Aamiin...
**by the way, di hari itu, pas keluar dari studio, orang-orang nyebut-nyebut, "Cungcung, Cungcung!" Aku kira itu cuma sekedar sindrom biasa, setelah nonton sebuah film. Ternyataaa, beneran ada Morgan Oey! Hem, dia lebih cute aslinya daripada yang keliatan di televisi. Sayangnya, saat itu aku belum sholat Ashar, jadi nggak bisa ikutan heboh minta foto bareng deh! :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar