Berawal di tahun 2009.
Sebuah kampus keguruan di Jakarta menjembatani perkenalan diantara kita.
Dalam satu jurusan yang sama.
Dalam satu kelas yang sama.
Entah metode hukum alam macam apa yang (hingga kini) menyatukan kita dari sekian banyak jumlah mahasiswa di sana.
Seolah sudah menjadi sebuah rutinitas diantara kita untuk memberikan kejutan, ketika salah seorang memperingati tanggal kelahiran. Berunding tentang kado apa yang akan diberikan, menghitung besarnya biaya untuk patungan, hingga menyiapkan kue untuk memeriahkan perayaan. Bahkan penyusunan berbagai rencana, drama ataupun sandiwara juga turut serta membumbui rutinitas itu.
Aku ingat ketika kita membajak kunci kamar kosan Saung Kuring untuk memberi kejutan dari dalam kamar (ketika pemilik kamarnya justru sedang di luar). Masih terekam dalam ingatan, ekspresi wajahnya yang shock ketika membuka pintu kamar dan melihat boneka Angry Bird yang sangat besar!
Hey, masih adakah boneka itu sekarang?
Aku ingat ketika menyerbu Kelurahan Setiadarma (Tambun Selatan) untuk memberikan kejutan di rumahnya. Tanpa direncakan, ketika kita datang, ternyata 'sang target sasaran' sedang mandi. Kita langsung masuk ke dalam kamarnya dan menyiapkan kejutan di sana. Hem, ternyata Tuan Putri mandinya lama juga ya. Untung saja ketika masuk kamar sudah pakai baju lengkap (ngga cuma pakai handuk). Hihi.
Bagaimana rasanya ketika selesai mandi langsung melihat kue dengan lilin yang menyala di dalam kamar?
Aku ingat ketika kita mempersiapkan kejutan di rumahku sepulang dari kondangan kala itu. Tapi justru 'sang target sasaran' susah sekali untuk diajak masuk ke dalam rumah. Bahkan sampai kue pun bermandikan cairan lilin (karena sudah dinyalakan terlalu lama). Kaki pun sampai pegal berdiri di balik pintu, sedangkan 'sang target sasaran' justru sibuk berbincang di luar, dengan sang pujaan hatinya itu.
Ah, menggemaskan sekali saat itu!
Aku ingat ketika kita pagi-pagi blusukan ke Penggilingan-Cakung untuk memberikan kejutan di sana. Saat itu 'sang target sasaran' belum mandi. Aku masih ingat ekspresi kaget pada muka bantalnya itu. Dia kekeuh ngga mau difoto karena katanya mau mandi dulu. Akhirnya kita pun rela menunggu di ruang tamu sambil cemal-cemil cantik.
Ya iya atuh rela, cemilannya banyak syekaliiii~ :D
Aku ingat ketika kita berkunjung ke Perumnas III (Bekasi Timur) untuk memberikan kejutan di sana. Karena hampir setiap tahun, tanggal kelahirannya bertepatan dengan liburan kuliah, maka hampir setiap tahun pula kita bikin rusuh di rumahnya.
Target sasaran ini yang paling susah dibikin terkejut ya :D
Aku ingat bahwa hampir setiap tahun kita memberi kejutan untuk dua orang sekaligus (karena tanggal lahirnya deketan). Hem, jadi, kita belum pernah bikin rusuh di Kampung Melayu dan Rorotan ya? :P
Aku ingat ketika kalian memberikan kejutan di selasar fakultas kita. Saat itu aku diajak oleh beberapa orang ke kamar mandi dulu, baru kemudian digiring ke selasar. Di sana, sudah ada beberapa orang yang lain sedang memegangi kue dengan lilin yang menyala dan sebuah kotak besar berisi helm.
Hem, agak susah loh waktu itu bawa pulang kadonya. :D
Waktu memang telah berlalu.
Tapi kuharap kalian masih menyimpan memori itu.
Sekarang kita telah menjadi sarjana.
Sekarang kita telah mencoba menjadi pribadi yang bermanfaat di tempat kerja.
Tidak lagi menuntut ilmu di ruangan yang sama.
Tidak lagi dapat semudah itu bertatap muka.
Tapi...
Sebuah aplikasi dalam smartphone membantu kita untuk tetap berkomunikasi.
Yap!
Kita masih tetap dapat bikin rusuh dalam grup whatsApp.
Bahkan grup whatsApp sangat membantu untuk tetap menghidupkan rutinitas itu.
Setiap kali ada yang akan memperingati tanggal lahirnya, kita akan membuat grup baru dan 'sang target sasaran' akan kita asingkan dari grup itu.
Dalam grup itulah kita akan berunding.
Masih tentang hal yang sama.
Masih tentang barang apa yang akan menjadi kadonya.
Masih tentang berapa biaya yang kita butuhkan untuk membelinya.
Namun perbedaannya adalah bagaimana teknis pemberiannya.
Karena tak lagi dapat dengan mudah bertatap muka, maka seolah semua kita lakukan lewat udara!
ATM dan penyedia jasa pengiriman barang pun menjadi senjata kita beberapa waktu belakangan ini.
Kado yang telah kita siapkan, akan kita kirimkan.
Berharap dapat mendarat dengan selamat di rumah 'sang target sasaran' pada waktu yang tepat.
Biaya patungan pun kita kirimkan kepada salah satu diantara kita yang menjadi penanggungjawab pengiriman.
Dan...
Kemarin adalah tanggal kelahiranku.
Paket ini telah mendarat dengan selamat dan di waktu yang tepat.
Terimakasih banyak!
Kado yang sangat cantik.
Berbeda dengan aku, yang bahkan tak pernah bisa mengelola rasa rindu untuk kalian dengan apik.
Keadaan memang menghalangi kita untuk saling bertatap.
Tapi, semoga bukan cuma aku yang tersiksa di sini, karena menahan rindu dan penuh harap.
Ini adalah tahun pertamaku mendapat kiriman kado dari kalian.
Tahun lalu aku masih dapat merasakan kejutan secara langsung, setelah kita menandatangani ijazah kelulusan.
Ternyata seperti ini rasanya...
Kado cantik itu memang sampai di rumahku tepat pada waktunya.
Tapi seandainya saja aku boleh meminta,
Aku ingin kalian saja yang menjadi isi di dalam paketnya.
Aku merindukan kebersamaan kita.
Aku merindukan saat seperti ini...
21 Februari 2013 |
21 Februari 2013 |
21 Oktober 2013 |
21 Juni 2012 |
21 Oktober 2013 |
28 September 2012 |
28 September 2012 |
27 Agustus 2013 |
27 Agustus 2013 |
24 Januari 2014 |
11 Januari 2014 |
Aku rindu menyuapi kue dengan tanganku untuk kalian, seperti ini...
21 Februari 2014 |
Ah, rindu itu candu!
Teruntuk wanita-wanita kesayanganku,
terimakasih untuk kado cantiknya itu.
terimakasih telah menjadi teman-teman yang baik untukku.
semoga kalian di sana sehat selalu.
jangan pernah lelah untuk menjadi pribadi yang bermanfaat di lingkunganmu.
semoga Allah berkenan menjaga pertemanan ini tanpa batas waktu.
-dari aku, yang tersiksa oleh rindu-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar