Jumat, 17 Oktober 2014

APAKAH ALLAH MENCINTAIKU?

Apakah aku dicintai Allah?

Sungguh pertanyaan ini berkecamuk dalam pikiran dan perasaanku.


Aku teringat bahwa kecintaan Allah terhadap hamba-Nya bukan datang seenaknya hamba, tapi karena sebab-sebab yang disebutkan oleh Allah dalam kitab-Nya.

Aku coba mentadabburi dan memutar file-file tentang hal itu yang terdapat di dalam Al-Qur'an.
Aku berusaha mengukur diriku terhadap ayat-ayat itu dengan harapan akan menemukan jawaban terhadap kegundahan ini.

Semoga aku termasuk ke dalam kelompok orang yang dicintai Allah.

1. Pertama sekali aku menemukan ayat Al-Qur'an yang mengatakan bahwa,


ALLAH MENCINTAI ORANG YANG BERTAQWA

Namun sayang, langsung batinku berkata dengan jujur...
"Aku tidak termasuk ke dalam golongan ini."


2. Langkah kedua, aku ketemu ayat yang mengatakan bahwa,

ALLAH MENCINTAI ORANG YANG SABAR

Dengan penuh pengakuan tulus, batinku langsung mengakui...
"Teramat jauh diriku dari kelas bergengsi ini."
Betapa aku tidak mampu bersabar dalam menghadapi segala hal.

3. Langkah ketiga, aku menemukan ayat yang mengatakan bahwa,

ALLAH MENCINTAI ORANG-ORANG YANG BERSUNGGUH-SUNGGUH DI JALANNYA

Bukan sok tawadhu', batinku langsung terkulai mengakui...
"Betapa aku lebih banyak dikalahkan oleh rasa malas daripada bersungguh-sungguh."

4. Langkah keempat, aku menemukan ayat Al-Qur'an yang mengatakan bahwa,

ALLAH MENCINTAI ORANG YANG BERBUAT BAIK

Batinku pun tersenyum getir sambil merenung penuh insaf...
"Kebaikan apa yang sudah kulakukan? Aku masih punya malu untuk tidak mengaku-ngaku termasuk kelompok orang yang baik."



Di saat itu, aku berhenti merenung...

Aku takut!
Takut kalau-kalau aku tidak menemukan sifat di dalam diriku yang membuat Allah cinta kepadaku.

Kemudian aku mencoba untuk membuka lembaran amal apa saja yang pernah aku lakukan...

Namun, jangankan mendatangkan keoptimisan,
Telingaku memerah sendiri,
Keringat dingin mulai berkucuran...

Aku berusaha langsung melupakannya.

Aku malu dengan diriku sendiri.
Ternyata semuanya bercampur dengan kemalasan, kekurangan dan cacat.
Belum lagi perbuatan semata-mata itu dosa dan maksiat.

Ketika aku akan mengakhiri perenunganku,
tiba-tiba tanganku membalik mushaf Al-Qur'an yang berada di pangkuanku.

Saat itu mataku langsung tertuju kepada potongan ayat yang artinya,

"...SESUNGGUHNYA ALLAH MENCINTAI ORANG_ORANG YANG BERTAUBAT..." (QS. Al-Baqarah: 222)

Seolah-olah aku merasa kalau ayat itu diturunkan kepadaku saat itu untuk menghilangkan gundah di hatiku dan menimbulkan harapan kalau Allah juga cinta kepadaku.


Air mata haru tak bisa terbendung lagi...

Perasaan lembut menjalar dari hulu jantung sampai ke seluruh pori-pori tubuhku.

Hatiku bergumam, "ternyata aku juga dicintai Allah."

Aku sampai terisak menahan haru.
Aku pun mulai melantunkan kalimat istighfar.

Aku minta ampun kepada Allah yang tiada Tuhan selain Dia,
Yang Maha Hidup dan Maha Mengatur,
dan aku bertaubat kepada-Nya.

Aku betul-betul berharap,
meskipun aku jauh dari empat kriteria sebelumnya,
jangan sampai aku juga tersingkir dari kelompok orang yang terakhir ini.

"Orang yang bertaubat dari segala dosanya."

Ya Allah,
jadikanlah kami termasuk orang yang bertaubat dan jadikanlah kami termasuk orang yang mensucikan diri...

*diambil dari postingan Zulfi Akmal, Al-Azhar - Kairo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar